Morgan Stanley menobatkan "Overwheight" pada Pasar Saham Indonesia

bursa saham, pasar saham indonesia
Ilustrasi Pasar Saham

Lembaga keuangan Morgan Stanley memberi penilaiaan "overwheight" pada Pasar Saham Indonesia untuk periode 2019. Disaat ketidakpastian perekonomian global, minat investor pada pasar saham ataupun keungan domestik tahun depan akan kembali atas kebijakan pemerintah yang proaktif .
Berdasarkan analisa yang diterima Kontan, Kamis (1/11), Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan laba bersih saham (EPS) Indonesia pada 2019 akan tumbuh  14%. Hal ini ditopang kinerja emiten nonbank yang akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan angka PDB . Performa dari  emiten bank yang mendominasi kap pasar juga diperkirakan akan tumbuh berdasarkan pertumbuhan kredit yang didukung oleh sektor swasta pasca pemilihan umum nanti.
Langkah-langkah kebijakan pemerintah yang dinilai cukup positif,  Bank Indonesia (BI) yang bersikap proaktif menanggapi penguatan dolar dan pengetatan moneter Amerika Serikat (AS) mendasari pandangan positif yang dikemukakan Morgan Stanley 
BI melakukan beberapa kebijakan diantaranya  menggeser fokusnya dari pertumbuhan ke stabilitas.  dan juga BI melakukan "ahead the curve" dengan menaikan suku bunga 150 bps sepanjang tahun ini. serta  membuat kebijakan makroprudensial pada pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR).
Di samping kebijakan moneter, Morgan Stanley juga mengamati kebijakan fiskal pemerintah dalam rangka menjaga neraca transaksi berjalan. Antara lain, tarif impor pada 1.147 barang konsumsi, kebijakan penggunaan biodiesel 20% (B20), mereview impor barang modal, dan menunda beberapa proyek infrastruktur.
Namun, Morgan Stanley tetap memprediksi pertumbuhan ekonomi melambat di tahun 2018 dan 2019. Sejalan dengan konsensus, pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini diproyeksi sebesar 5,2% dan akan tetap sama hingga tahun depan. Padahal, sebelumnya konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 bisa mencpaai 5,5%.
Sementara, defisit transaksi berjalan (CAD) di kuartal-III 2018 diperkirakan memuncak menjadi US$ 9,4 miliar - US$ 10,8 miliar. Sementara, CAD diprediksi mencapai 2,4% dari PDB pada akhir 2018 dan menyempit menjadi 2,3% dari PDB pada akhir 2019.
Adapun, setahun ke depan, Morgan Stanley memprediksi indeks MSCI Indonesia akan mengalami upside setidaknya 7% dari posisi saat ini ke level 6.906 pada akhir tahun.

Comments